“Tidaaaaak.. Tidaaaak..
Aaaaaah!” aku bermimpi buruk lagi. Ini untuk yang ketiga kalinya. Ada apa ini ?
Mengapa ? (tanya Mark dalam hati). Jackson yang disebelahnya tak menghiraukan
teriakan Mark yang lumayan kencang, dia tetap tertidur lelap. Mark masih duduk
terdiam di kasur, tubuhnya bermandi keringat. Dia melihat Jackson yang tertidur
pulas di sampingnya, lalu menangis. Tak kuat hati, Mark pun keluar dari kamar.
*Membuka pintu kamar
dan melihat Bambam ada di depan pintu*
“Oh, hyung. Kau tak
apa-apa ? Aku mendengar seperti kau teriak.” tanya Bambam
“Ah,
itu.. Aku hanya terkejut melihat kaki Jackson ada di a** ku.” jawab Mark sambil
tersenyum
“Serius ?” (Bambam
tertawa kecil)
“By the way, mengapa
kau bangun sepagi ini Bambam ?” tanya Mark
“Aku lapar mau ke dapur
tapi aku dengar kau teriak jadi aku langsung kesini, hyung.” ucap Bambam
“Kalau begitu kita ke
dapur bersama saja.” kata Mark
(Mark dan Bambam ke dapur bersama)
09.00 A.M di ruang
makan
“Mark hyung, kenapa kau tak
membangunkan ku ?” (menatap mata Mark)
“Mian, aku lupa
membangunkanmu.” jawab Mark
“Hyung.” kata Bambam
“Wae ?” tanya Jackson
“Aku dengar Mark hyung teriak
dan dia bilang itu karena kaki mu ada di a** nya. Kau benar – benar..” kata
Bambam tertawa
“Apa ? Kakiku ? Aiiih.
Sejak kapan aku tidur selasak itu hyung?” (menatap Mark dengan wajah heran)
“Kau tak sadarlah. Kau kan
tidur!” kata Mark dengan nada tinggi
Jackson yang tak terima
dengan kata-kata Mark, dia melemparkan buah apel yang ada di depannya ke arah
Mark. Dan Mark hanya tertawa.
****
#Di ruang latihan dance
“Nah, now. Let’s play
the game, kids.” kata Jb
“What a game, hyung ?”
tanya Youngjae
“Ding ding deng deng.” jawab
Jb
“Ah, aku bosan. Ganti
yang lain saja, hyung.” kata Jr
“Tapi ini beda,
Jinyoung. Siapa yang kalah, dia harus curhat.” kata Jb
“Ah, hyung.” kata
Bambam (dia menutupi wajahnya)
“Wah, pasti seru. Let’s
play, hyung.” kata Yugyeom
Mendengar jawaban
Yugyeom, Jr dan Jackson saling tatap-tatapan mata. Lalu mereka berdua tertawa
terbahak-bahak. Mark melihat ke arah Jackson, saat Jackson melihat ke arahnya
Mark memalingkan pandangannya. Jackson pun berpindah tempat, dia duduk
disebelah Mark.
“Kau tak akan
memalingkan wajahmu lagi saat aku duduk disini, Mark hyung.” kata Jackson
“Kau gila ?” (menjitak
kepala Jackson)
Permainan pun di mulai.
Ding.... Ding..... Deng... Deng.... Babak pertama, Yugyeom kalah. Youngjae dan
Jr memaksa maknae GOT7 itu untuk terus terang bercerita kepada member GOT7.
“Yugyeom-ssi. Aku akan
bertanya. Ini serius. Dari kami semua siapa yang paling kau suka ?”
“Aihh, hyung! Kau
bilang curhat kenapa jadi pertanyaan ?” tanya Bambam
“Jaebum, kau gila! Itu
pertanyaan aneh. Kau pikir dia wanita? Hey, kita semua masih suka perempuan,
ara?” kata Mark
“Siapa leader disini,
hah ? Aku! Suka – suka aku maunya gimana.” (Jb tertawa kecil)
“Hmm. Tak ada yang tak
ku suka dari kalian semua tapi aku lebih memilih Jackson....” kata Yugyeom (melihat
ke arah Jackson)
“Oke, yugyeom cukup
sampai itu saja. Jangan coba-coba untuk melanjutkannya. Stop!” kata Jackson
Semua member tertawa
terbahak-bahak tak terkecuali Mark. Jackson yang melihat Mark tertawa hanya
bisa memegang tangan Mark. Dan bilang “Oh, no Mark hyung. Please, don’t laugh again!”
Mark pun diam.
Ding... Ding.....
Deng.... Deng...... Babak kedua, Jackson kalah. Dan kali ini giliran Jr yang
bertanya.
“Jackson, kau merasa
terganggu tidak jika aku terus bromance dengan Mark ? Banyak fans di luar sana
yang bikin JinMark bromance. Menurutku, aku lebih baik dari kamu.” kata Jr
Jackson dan Jr saling
tatap-menatap. Mark melihat ke arah Jr.
“Hey, kau Jinyoung! Hentikan.
Menjijikan, ganti pertanyaan.” kata Mark
“Diam, hyung. Biarkan
aku menjawab pertanyaan Jinyoung.” (meletakkan jarinya ke bibir Mark)
“What is your answer,
Jackson ?” tanya Jr
“Meskipun kau dan dia
bromance, meskipun fans lebih menginginkan mu dengan Mark. Tapi aku dan dia,
kami belong each other. Aku tahu kami saling menjaga hati.” (memegang tangan
Mark)
“Kau gila?!!! Lepaskan.
Kau lebih menjijikan dari Jinyoung.” kata Mark
Jr yang melihat tingkah
Mark dan Jackson tertawa terbahak-bahak bahkan bukan hanya dia tapi semua
member tertawa. Mark dan Jackson cuma bisa diam.
Ding..... Ding....
Deng.... Deng....... Babak ketiga, Mark kalah. Semua member ingin memberi
pertanyaan kepada Mark tapi Jackson memaksa member lain untuk diam.
“Aku tak mau menjawab
pertanyaan kau, Jackson.” (menatap mata Jackson)
“Sekali ini saja.
Terserah kau bilang menjijikan atau apapun. Aku hanya penasaran.”
“Apa yang mau kau
tanyakan ?”
“Bambam bilang tadi
pagi kau teriak karena melihat kaki ku ada di a** mu. Tapi, kau seperti
berbohong hyung. Aku sempat melihat kau tertidur sambil teriak dan memanggil
namaku. Tapi aku tak yakin karena saat itu aku sedang minum soju banyak.” tanya
Jackson
“Ah, apa kau mimpi
buruk hyung ?” tanya Jr
“Tidaaak! Aku
benar-benar terkejut lihat kaki Jackson ada di a** ku jadi aku berteriak. Iya,
aku hanya takut kalau kakinya sampai berada di d*** ku.” jawab Mark
Semua member tertawa
terbahak-bahak untuk kesekian kalinya tapi kecuali Jackson. Jackson tetap
menatap Mark.
“Tunggu. Kau bohong hyung, bohong. Aku tahu kau berbohong.” kata Jackson
Suasana ramai di
ruangan menjadi hening. Semua mata mengarah ke Mark. Mark tak tahu harus jawab
apa. Jackson juga terus menatap Mark dan berharap Mark jujur kepada yang lain.
Tapi tidak, Mark tak menjawab. Mark berdiri lalu keluar dar ruangan. “Aaaah!!”
teriak Jackson berlari mengejar Mark
#di kamar Mark-Jackson
*membanting pintu
kamar*
“Kau melarikan diri
dari pertanyaan itu, hyung ? Jujurlah!” tanya Jackson
(Mark mengambil i-phone
dan headsetnya lalu menyelimuti dirinya)
“Kau ini, ah
benar-benar!” teriak Jackson
“Keluarlah. Aku mau
dengarkan musik di kamar sendiri.”
“Mark! Mark hyung!” teriak
Jackson
Tak tahan dengan sikap
Mark, dia pun menarik selimut Mark. Dia melepaskan headset dari telinga Mark.
“Ah, sakit Jackson!”
bentak Mark (menangis)
“Wae ? Kau.. Kau kenapa hyung ? Mianhae, mian.” (mengusap kepala Mark)
“Sanalah, sana.
Keluar!”
Jackson yang melihat
Mark menangis untuk pertama kalinya bertanya dalam hati “Kenapa Mark ? Ada apa
dengan kamu ?” dan Jackson memeluk erat Mark.
****
#di ruang latihan dance
“Hyung, kali ini kau
salah bertindak. Kau tak tahu apa-apa tentang Mark dan Jackson ? Kau baru
kemarin kenal mereka ? Hya, kita sudah berteman sejak lama. Kau masih belum
mengerti ?” kata Jr dengan nada tinggi
“Hyung, jangan begitu
sama Jaebum hyung.” kata Yugyeom
“Sssssttt, Yugyeom-ssi.
Ayo, kita ke kamar saja.” kata Bambam (menarik Yugyeom sampai keluar dari
ruangan)
Hanya Jb, Jr dan
Youngjae yang tertinggal di dalam ruangan. Tak ada kata-kata yang keluar dari
mulut mereka. Sejam berlalu, Jaebum keluar ruangan.
“Hyung, kau tak merasa
bersalah membentak Jaebum hyung seperti itu ?” kata Youngjae
“Biarkan saja, dia
harusnya berpikir!” kata Jr
“Tapi, hyung. Aku rasa
Mark hyung memang berbohong.” kata Youngjae
“I know. Mata Mark hyung
menjelaskan semuanya. Aku perlu bertanya.”
“Jangan, hyung!
Kasihan. Tunggu sampai dia tenang. Dia seperti tertekan. Jangan mempersusah
dirinya.”
“Arasseo.” kata Jr
“Tapi, hyung. Aku juga
sempat dengar Mark hyung teriak. Saat Jackson hyung meminta ku untuk
menemaninya minum, aku mendengar teriakan keras dari kamar. Aku periksa itu dan
aku yakin Mark hyung sedang mimpi buruk.”
“Berarti apa yang
dibilang Jackson benar ? Dia memanggil nama Jackson ?”
“Iya, hyung. Aku
mendengar Mark hyung panggil nama Jackson berkali-kali.”
“Aigooo, itu bocah ada
apa dengannya ?”
“Hyung, aku takut Mark
hyung kenapa-napa.”
“Jangan berpikir bodoh,
Yugyeom!”
****
#di ruang makan
(Dinner time)
“Jackson, dimana Mark hyung?” tanya Jr
“Oh, dia sedang tidur.
Dia kelelahan.” jawab Jackson
“Dia tidak makan ?”
tanya Jb
“Nanti ku bawakan
makanan ke kamar, kasihan dia.” ucap Jackson
“Waeyo ?” tanya Youngjae
“Aku tak sengaja
melepaskan headset terlalu kencang, dia kesakitan. Dia bentak, aku diamkan, aku
pergi ke kamar mandi lalu saat keluar dia sudah tertidur.” ucap Jackson
Jackson tak membiarkan
member lain tahu bahwa Mark menangis. Jackson tak ingin member lain khawatir
dengan Mark. Tapi, tanpa sepengetahuan Jackson, Yugyeom dan Bambam mendengar
sekilas Mark menangis dalam kamar. Hanya Yugyeom dan Bambam yang tahu itu,
mereka hanya mendiamkan diri. Mengiyakan bahwa yang dikatakan Jackson itu
benar.
(Selesai makan malam)
“Aku bawa makanan ini
ke kamar. See you tomorrow, guys.” kata Jackson
Semua member kembali ke
kamar masing-masing.
#di kamar
Bambam-Yugyeom
“Yugyeom-ssi. Kau,
jangan ceritakan apapun dengan Jr, Jb, Youngjae hyung kalau kita mendengar Mark
hyung menangis.”
“Ne.”
“Awas kau sampai berani
lancang.”
“Iya, bambam.”
(mencubit pipi Bambam)
“Tapi, sebenarnya ada
apa dengan Mark hyung ya ?”
“Entahlah. Aku kasihan
dengan Jackson hyung, dia pasti lebih bingung dari kita berdua.”
“Dan pasti lebih menderita
dari Mark hyung.”
“That’s right! I need
more sleep. Aku tidur duluan ya, Bambam.”
#di kamar Mark –
Jackson
“Mark hyung, aku membawa
makanan untukmu. Bangunlah, kau sudah tertidur sejam. Kau butuh makan.” kata
Jackson
Mark tidak bergerak ke
arahnya, tidak menjawab Jackson. Jackson menarik selimut Mark dan piring yang
ada di tangannya jatuh begitu saja. Jackson kaget melihat Mark berkeringat
banyak.
“Kau sakit ? Hya,
Mark!!” kata Jackson sambil memeluk Mark. “Tunggu sebentar Mark, aku panggilkan
dokter.”
“Tidak, Jackson.
Jangan. Semua member akan khawatir denganku. Tetaplah disini. Tetaplah disini,
Jackson.” kata Mark (memegang tangan Jackson)
“Hya, kau memikirkan
mereka saja ? Aku ? Aku juga khawatir denganmu, hyung. Aku panggilkan dokter.”
(Mark menahan Jackson
berdiri)
“Jaebal. Tolonglah,
Jackson.” (memeluk Jackson)
Mark tertidur di
pelukan Jackson. Jackson membaringkan Mark ke kasur dan menyelimutinya. Lalu,
dia membersihkan piring pecah itu di lantai. Dan keluar dari kamar. Jackson
mengintip ke arah sekitar, memastikan bahwa member lain sudah tertidur. Jackson
berjalan dengan hati-hati, dia tak ingin ada yang tahu dia keluar.
“Hyung.” kata Bambam
“Huh. Kau ? Kau belum
tidur ?”
“Hyung, kau mau pergi
kemana malam begini ?”
Tanpa menjawab, Jackson
membungkam mulut Bambam dan menarik Bambam keluar basecamp bersamanya.
“Aigooo. Hyung. Kau.
Aku tak bisa nafas, huh.”
“Mian. Kalau aku tak
seperti itu mungkin yang lain akan tahu kalau aku keluar.”
“Memang kau mau beli
apa ?”
“Obat buat Mark. Dia
sakit.”
“Hyung? Kita seharusnya
panggil dokter.”
“Diamlah, Bambam. Aku
juga mau seperti itu tapi dia tidak. Dia tak ingin membuat member lain
khawatir. Jadi, jangan ceritakan siapapun. I trust you.” kata Jackson
“Ne, hyung.”
Setelah mendapatkan
obat demam, Jackson dan Bambam kembali ke basecamp. Dalam perjalanan.....
“Hyung, aku mendengar
Mark hyung menangis. Ada apa sebenarnya dengan Mark hyung?”
“Kau ? Aiiih. Jangan
cerita dengan yang lain tentang itu.” kata Jackson
“Tidak, hyung. Tidak.
Kau tak tau penyebab Mark hyung menangis ?”
“Dia tak menceritakan
apapun padaku, Bambam. Jika dia sudah sembuh, dia pasti cerita padaku. Jadi,
untuk saat ini cobalah diam. Bertindak seakan kau tak tahu apa-apa. Masalah
Mark akan selesai dengan cepat. Bersabarlah.”
“Iya hyung. Aku akan buat
hyung yang lain tak khawatir dengan Mark hyung. Jaga Mark hyung.”
“I know.” (mencubit
pipi Bambam)
****
Sesampai di basecamp
JYPE...
*membuka pintu pelan dan
terkejut*
“Aaaa. Ada apa ini ?
Kenapa kalian semua disini ?” tanya Jackson
“Bodoh!” kata Jr (menjitak
kepala Jackson)
“Kau biarkan Mark sakit
? Tak memanggil dokter ?” tanya Jb
“Aku yang memintanya
tidak menelpon dokter, harus berapa kali ku bilang!” bentak Mark
“Hey, Mark hyung. Jangan
banyak bicara dulu, kau butuh istirahat.” kata Jackson (memegang bahu Mark)
Tak lama Bambam pun
masuk ke dalam kamar Mark-Jackson. Melihat semua member di kamar Mark, Bambam
pun ambil tindakan. Dia menarik satu per satu keluar dari kamar.
“Gomawo, bambam.” Kata
Jackson
“Ne.” (sambil tersenyum)
“Mark hyung, mianhae. Aku tak
seharusnya tinggalkan kau disini. Mereka jadi tahu kau sakit.”
“Bukan salahmu,
Jackson. Jinyoung tadi kesini, dia melihat aku sakit seperti ini jadi dia
memanggil member lain dan membawa dokter untukku.”
“Oh.” jawab Jackson
Obat yang ada di tangan
Jackson, dia masukkan ke dalam kantongnya. “Mianhae, Mark. Aku tak bisa
menjagamu dengan baik.” ucap Jackson dalam hati.
****
Di pagi hari. Semua
member telah berada diruang makan, kecuali Mark Jackson. Mereka berdua masih
berpelukan di kasur. Tak ada yang membangunkan karena member lain tahu Mark
sedang sakit.
“Ah, sudah pagi.” kata
Jackson
Jackson melihat ke arah
Mark yang masih tertidur. Dia memegang kening Mark. Tidak, dia sudah tidak
demam lagi. Iya, setidaknya aku dan yang lain tak perlu khawatir lagi dengannya.
Tapi, aku akan disini sampai dia bangun. Aku tak tinggalkan dia untuk kedua
kalinya. Jackson memegang tangan Mark.
“Cepat bangun, hyung.
Bilang pada member lain, kalau kau sudah sehat.” (mencium pipi Mark)
Semenit setelah itu,
Mark terbangun...
“Kau?! Lancang sekali
mencium pipiku ?” kata Mark
“Habis kalau aku tak
begitu, kau tak bangun-bangun.” (menjulurkan lidah)
“Huh, kau keterlaluan.
Lain kali jangan seperti itu, Jackson. Nanti kau akan jatuh cinta padaku.”
(menjitak kepala Jackson)
“Apa ? Ingin muntah aku
mendengarnya.” (mencubit pipi Mark)
“Ayo, kita keluar.
Member lain pasti menunggu kita.”
“Hey, tapi kau benar
tak ingin menceritakan apapun dengan ku? Aku mau jadi orang pertama yang
mendengar itu, hyung.” kata Jackson
“Aku pasti cerita tapi
tidak sekarang. Ayolah, keluar. Aku lapar, Jackson.” (kata Mark sambil menarik
Jackson)
****
#di ruang makan
“Akhirnya, hyung!!
Akhirnya dirimu kembali pada kami. Aku kangen kamu, Mark hyung.” kata Bambam
“Aih, ini anak. Aku
juga merindukan dongsaengku yang imut ini.” (sambil memeluk Bambam yang ada
disebelahnya)
“Kau sudah baikan ? Kau
tak perlu latihan dulu, Mark. Beristirahat saja setelah makan.” kata Jb
“Okay.” kata Mark
(sembari memberikan senyum)
*Selesai sarapan*
“Jaebum, jika Jackson
menemaniku dikamar. Apa kau keberatan ?” tanya Mark
“Kita tak latihan
terlalu banyak hari ini jadi silahkan saja.” jawab Jb
“Gomawo.”
“Aiiih. Wae ? Tak
bisakah kau tanpa aku hyung ?” kata Jackson (mengedipkan mata)
“Ikutlah ke kamar.”
kata Mark
(Mark dan Jackson pergi
ke kamar dan member lain pergi ke ruang latihan)
#di kamar Mark-Jackson
Mark dan Jackson duduk
di kasur mereka dan saling tatap-menatap. Jackson memegang tangan Mark.
“Kau sudah mau cerita ?
Baiklah. Aku dengar.” kata Jackson
“A...ku. Aku mimpi yang
sama untuk ketiga kalinya dan itu membuat hatiku sakit.”
“Kau mimpi apa ?” tanya
Jackson
“Dalam mimpiku, you
dead and say don’t cry Mark. Aku mimpi itu berkali-kali, Jackson. Aku takut.”
kata Mark (menangis)
“cup..cup...cup, Mark.
Sudahlah, itu hanya mimpi. Aku takkan meninggalkanmu. I promise.” kata Jackson
(memeluk Mark)
“Aku sayang kamu,
Jackson. Meskipun ini terlihat gila, meskipun aku tahu ini memang tidak pantas,
tidak seharusnya tapi aku tak bisa menghentikan perasaan ini. Jujur, aku sangat
takut kehilanganmu. I.... can’t... stop... to... loving..you. Mianhae.” kata
Mark (melepas pelukan Jackson)
“Aku juga, hyung. Aku sayang
kamu Mark sampai kapanpun.”
Jackson memeluk Mark
dan mencium rambut Mark. Seusai itu, mereka menyusul member lain ke ruang
latihan dance. Seperti biasa, mereka latihan dance untuk memaksimalkan perform
mereka di atas panggung. Semua member tetap akrab seperti biasa meskipun tak
tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh Mark dan juga yang terjadi pada hati Mark dan Jackson.
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar