Piece of Art

Sabtu, 21 Desember 2013

Mama

Ketika ku merasa ketakutan
Dirimu memelukku dengan hangat
Ketika aku kesepian
Dirimu membuatku tenang

Senyuman di bibirnya
Menguatkan ku dari kepahitan
Tatapan matanya
Melebihi keindahan sang rembulan

Cintaku mungkin kalah dari cintamu
Yang begitu besar melebihi bumi ini
Tetapi, aku akan selalu mencintaimu
Hingga darahku tak mengalir lagi

Engkau melahirkan ku ke dunia
Penuh dengan derita dan luka
Tapi kini aku takkan biarkan
Luka-luka datang menghampirimu

Akan selalu ku jaga, dirimu mama
Meskipun tubuh tersayat dan wajah berdebu
Dan bahkan jika Tuhan  memisahkan kita
Ingatlah, aku selalu mencintaimu.. Mama

*Note : Mama..
Terimakasih untuk segalanya
Dan juga terimakasih karena telah melahirkanku
Aku bahagia dan bertahan dari luka karena dirimu
Maka dari itu,
Tetaplah sehat, mama
Agar suatu hari nanti,mama akan tersenyum bahagia
Melihatku sukses dalam karir ku

*Note : Selamat Hari Ibu, Mama
Perhaps I can't give you a special gift, but someday I know I will. You have to wait me to be a success woman in career. I will make you proud of me.. Happy mother's day, my mom♥ I love you and God too.

Kamis, 21 November 2013

Pronounciation Problems For Indonesian Learners

 The reason why Indonesian learners find difficulties in Pronouncing English words :
1. The different sound elements between both English and Indonesia.
    Examples : English - Indonesia
                       [θ]               [t]
                       [θaŋk]        [tank]
                       [ð]               [d]
                       [ðeɪ]            [dei]
                       [v]               [f]
                       [vɛri]          [fɛri]

2. The similar sounds between both languages but they have different distributions / positions.
    Examples : [b], [d], [g], [p], [t], [k]
    * peak : [phi:k]
    * speak : [spi:k]
    * spread : [sprɛd]
    * supper : [sʌpə]
    * leaf : [li:p]
    * cab - cap
       [b]     [p]
    * rag - rack 
       [g]      [k]

3. Another problem is when the learners found consonant clusters : konsonan yang berangkaian 
    Examples : speak, spring, sky, screeam, queen, twelfths, worlds
                                                                             [kw]        [lfθs]     [rldz]

Rabu, 13 November 2013

Romance Story

Senja yang indah membuat Kara termenung dalam kesendirian. Dia menikmati pemandangan indah yang terlihat di depannya. Dan meminta satu harapan pada senja, “Aku berharap perasaanku ini tidak salah.” Lalu ketika membuka matanya, dia melihat seorang lelaki telah duduk disampingnya. Ketika menoleh ke arah kanan, dia terkejut. Apakah ini mimpi ? Seseorang yang ku doakan telah berada di samping kanan ku saat ini. Aku tak menyangka, ini seperti sebuah drama, ucapnya dalam hati. Lelaki disebelahnya hanya tersenyum ketika melihat Kara menoleh ke arahnya. Lelaki itu bernama Kahfi. Dari senja ini, kisah mereka berakhir.

  “Kamu, kenapa ada disini ?” kata Kara. Lalu, Kahfi menjawab “Aku datang kesini karena tuntutan hatiku. Dan aku beruntung bisa bertemu denganmu disini.” Kara hanya bisa terdiam sejenak. Aku tak mungkin bermimpi, ini tidaklah salah. Aku bisa merasakan ini nyata, sangat nyata untuk membuatku bahagia, ucapnya dalam hati. “Betapa tenangnya ketika melihat matahari terbenam seindah ini, ra” kata Kahfi. “Iya, pemandangan ini begitu indah.” Jawab  Kara. Lalu, seorang gadis memanggil nama Kahfi dari kejauhan. Seorang gadis dengan tongkat, berjalan tertatih-tatih dan teriak memanggil Kahfi. “Kahfi, Kahfi, Kahfi!!!” Dan Kahfi mengenal suara itu, dia menoleh ke arah belakang dan ketika melihatnya Kahfi langsung berlari ke arah gadis itu. Kara hanya melihat Kahfi dari kejauhan yang telah meninggalkan dia seorang diri. Kara tetap melihat ke arah matahari yang baru setengah terbenam. 
   Kemudian, dia menutup matanya kembali lalu mengucapkan sebuah permintaan sambil menghela nafas “Tuhan, aku mencintai dia. Setulus hatiku dan aku rela jika memang pada akhirnya aku bukanlah jodohnya” Ketika dia membuka mata, dia melihat seorang gadis dengan tongkat putih berdiri dihadapannya. “Apakah kamu Kara?” ucapnya. Lalu Kara menjawab, “Iya, kamu siapa? Bagaimana kamu bisa mengenalku?”. Gadis itu menjawab, “Aku Helena.”. Kara masih belum puas dengan jawaban gadis itu, dia masih bertanya “Siapa kamu ? Aku tak mengenalmu, helena.”. “Bisakah kamu menuntunku untuk duduk disebelahmu? Aku tak bisa melihat.” ucap gadis itu. Lalu Kara membantunya duduk disebelah kanannya. Dan dia masih bertanya “Siapa kamu sebenarnya?”. Gadis itu menjawab, “Aku mencintai Kahfi seperti kamu mencintainya, Kara. Tapi, ketika aku berusaha membuat hatinya untuk mencintaiku, aku gagal.”. “Aku ? Helena, aku memang mencintainya tapi dia tidak.” jawab Kara. “Aku kecelakaan sebelum dua hari pertunanganku dilaksanakan. Dan aku berubah buta seperti ini. Hidupku telah hancur sama seperti hatiku, Kara.” ucap gadis itu. “Kamu kah gadis yang di jodohkan oleh ayah Kahfi ?” tanya Kara. Dan gadis itu menjawab, “Iya, aku. Sebelum aku buta seperti ini, Kahfi tak pernah mempedulikan ku. Sekalipun aku mengemis cinta kepadanya.”. Kara bingung dengan penjelasan gadis itu. “Jika bukan kamu yang dia cintainya, lalu siapa?” tanya Kara. Gadis itu menjawab, “Dia mencintaimu. Pertama kali aku bertemu dengannya, dia sudah bilang dia mencintai orang lain.”. “Tapi kamu tak bisa menebak bahwa orang itu adalah aku. Dia tak pernah mengungkapkannya.” jawab Kara dengan nada kasar. “Jujur saja, apa yang membawaku kesini adalah karena tuntutan hatiku.” kata gadis itu. Kara sudah tak kuat lagi dengan ucapan gadis itu, lalu dia membentak gadis buta tersebut “Helena! Aku tak mengerti apa yang kamu katakan. Ku rasa kamu sudah gila. Gila karena perasaanmu yang tak dibalas ? Karena sakit hatikah ? Kamu mantan dia, bukan tunangannya. Aku datang di pertunangannya, gadis itu tidak buta. Kamu mengarang banyak hal. Aku pergi.” Lalu tangan Kara dipegang erat oleh gadis itu, dan gadis itu berkata “ Dengarkan aku baik-baik. Perasaanmu tak salah, Kara. Dan pemikiranmu tentang nya yang suka mempermainkan perasaan wanita lain itu salah besar. Jika kamu sudah mendapatkan cintanya, kamu akan tahu betapa tulusnya dia.”. Kara dengan cepat membalas ucapan gadis itu, “Kau sangat pintar mengarang cerita. Kau bilang kau tak pernah mendapatkan cintanya tapi kamu tahu betapa tulusnya dia ? Pemikiranku salah atau tidak, itu bukan urusanmu. Kamu lebih baik mengurus kegelisahan hatimu  sendiri.” dan Kara melepaskan tangan gadis itu dari pergelangannya lalu pergi meninggalkan gadis itu.    Belum jauh dia pergi dari bangku itu, dia melihat Kahfi berdiri tidak jauh dari tempat dia berdiri. Lalu, Kara mencoba untuk minta penjelasan dengan Kahfi. “Gadis itu, helena. Apakah yang dia katakan benar ?”. “I love you, Kara.” ucap Kahfi sambil memegang tangan Kara. “Aku tak percaya, kamu telah bertunangan dengannya. Bagaimana mungkin kamu bisa mencintaiku ? Pemikiran ku benar, kamu hanya suka mempermainkan hati orang lain.” lalu melepaskan tangan Kahfi dengan kasar. “Aku bertungangan dengan adik helena, wanita yang kamu lihat dirumahku adalah adik helena. Sedangkan helena masih berada dirumah sakit. Aku bertunangan dengan adik helena atas kemauan helena. Karena, adiknya juga menyukaiku. Kara, aku tak mencintai Helena dan juga adiknya. Aku hanya mencintaimu. Aku sadar cintaku ini terlambat. Aku terlambat mengungkapkan ini kepadamu. Maaf, aku membuatmu menunggu terlalu lama, Kara. Hatiku hanya terisi olehmu, bukan mereka”. Mendengar kata-kata itu dan menatap Kahfi, Kara meneteskan air matanya. “Kau tahu? Aku sendiri takut dengan perasaanku. Aku juga tak ada keberanian untuk mengungkapkan kepadamu, Kahfi. Aku sangat mencintaimu. Biarlah rasa ini pudar dengan sendirinya. Ku mohon, jagalah helena. Dia sangat membutuhkanmu dibandingkan aku. Maaf jika selama ini aku menganggapmu lelaki yang jahat. Berbahagialah, Kahfi. Hari ini akan menjadi kenangan terbaikku. Ini kenangan terakhir bersamamu yang begitu indah.”. Lalu Kahfi memeluk Kara dan berkata, “Aku sangat mencintaimu, Kara. Dan aku tak bisa berlari dari tanggung jawabku. Mereka memang membutuhkanku. Ini pilihan yang sulit tapi aku yakin kamu bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dariku. Jika perlu, lupakanlah hari ini. Karena jika kamu mengingatnya dimasa depan, hari ini akan menjadi luka yang tumbuh dalam hatimu. Aku tak ingin menyakitimu lebih dari ini, Kara. Jika kamu memintaku bahagia, aku juga meminta kamu harus bahagia.” 
   Lalu suara tongkat mulai terdengar semakin dekat.... ... ... Gadis itu menghampiri Kahfi dan Kara. Gadis itu memegang tangan Kara dan berkata “Jangan lupakan hari ini, Kara. Karena, lelaki yang berada disebelahmu akan menjadi milikmu.”.  Lalu Kara menjawab, “Tidak, helena. Dia akan bahagia bersama adikmu dan juga akan menjagamu.”. “Aku tak ingin melihat orang yang ku cinta mengorbankan kebahagiaannya. Aku hanya ingin dia bahagia.” jawab Helena. “Lalu, bagaimana dengan adikmu helena ?” tanya Kara. “Adikku ? Dia mengidap penyakit dalam yang sudah parah.”. “Apa? Kenapa kamu tak pernah memberitahuku tentang hal ini ?” tanya Kahfi pada Helena. Lalu helena berkata, “Aku tak ingin memberitahumu karena aku yakin kamu takkan rela melepaskan adikku begitu saja. Aku diam karena aku ingin kamu bahagia nanti, Kahfi.”. “Bagaimana denganmu ? Kamu membutuhkan Kahfi ?” ucap Kara. Lalu Helena berkata, “Tak penting apa yang aku butuhkan kini. Yang penting adalah kalian bahagia.”. “Terimakasih, helena. Hatimu seperti malaikat.” ucap Kara. Kemudian Kara meminta Kahfi untuk mengantar Helena pulang kerumahnya. Lalu “Aku akan menunggumu datang kesini. Pergilah, aku tak apa disini sendiri. Aku akan menunggumu.” ucap Kara. Lalu Kahfi pergi bersama Helena dan melangkah jauh dari tempat Kara berdiri. 
   Tiga jam Kara menunggu Kahfi namun dia tak kunjung datang. Akhirnya, dia pergi meninggalkan bangku tersebut. Sesampai di kerumunan ramai, Kara melihat seorang gadis yang menyerupai Helena.  Lalu, dia mendekati gadis tersebut dan benar bahwa gadis itu adalah Helena. Kemudian, Kara memegang tangan Helena. “Katakan padaku mengapa kamu bisa berada disini? Dimana Kahfi?”. Helena menjawab, “Aku berpisah dengannya disini. Tak ada yang mau membantuku untuk membawaku pulang. Aku tak tahu dimana Kahfi. Aku.. aku... tak tahu!”. Lalu, Kara melihat kerumunan yang berada di seberang dimana mereka berdiri. Kara menuntun Helena ke seberang jalan untuk melihat kerumunan itu. Lalu, dia melihat seorang laki-laki penuh dengan darah dan sebuah cincin beserta kotaknya yang tertaruh ditangannya. Ketika membalikkan wajah laki-laki itu, ternyata dia adalah Kahfi. Kara terkejut dan tak menyangka. Dia berteriak “TIDAK!!!!!!!!!!”. Helena mendengar teriakan Kara, dia bertanya “Kamu tak apa-apa Kara ?” Kemudian Kara menjawab, “Kau akan bahagia jika kau tahu kita akan berada diposisi adil.”. “Maksudmu apa, Kara ?” tanya Helena. “Seandainya saja aku tak meminta Kahfi mengantarmu pulang, dia takkan meninggal seperti ini. Pergilah, pergi!” Kara mendorong Helena hingga terjatuh. Banyak yang berada di lokasi tersebut, membantu Helena untuk berdiri dan mengantarnya pulang. Setelah itu, Kara berada di ambulans berharap bahwa Tuhan masih menyelamatkan Kahfi. Namun, ternyata tidak. Kara terpukul dan menangis. Dan ketika dia membuka kotak cincin, didalamnya terdapat surat yang berisi : 

Kara
Aku sangat bahagia hari ini
Aku dapat mengungkapkan perasaanku
Cinta ku yang begitu sulit
Namun selalu ku jaga untukmu

Kara
Cincin ini begitu manis di jarimu

Pakailah dan simpan cincinku

Jagalah seperti aku menjaga cintaku

Ini bukti cintaku padamu

Tunggu aku sampai aku melamarmu

Aisheteru, Kara..


Senin, 30 September 2013

Apa yang menarik dari Drama Korea ?

Apa sih yang menarik dari drama korea ? Well, aku akan membahas hal itu. Alasannya karena selama aku berada di kampus, aku belum menemukan seorang teman yang fanatic gila yang sama denganku. Jadi, aku ingin membagi hobby ku menonton drama korea. Aku sangat menyukai drama korea, sejak kapan yah ??? Percaya atau tidak, aku sudah nonton drama korea sejak SD. Aku inget banget drama korea yang pertama ku tonton itu FULL HOUSE, aku naksir loh sama aktornya (Rain Bi) tapi itu dulu waktu jaman SD kalo sekarang aktor tsb udah 30 lebih lah umurnya tapi badannya hmmm masih bisa bikin pangling kepek kepek kepek ooooh apalagi senyuman nya menggelegarrrrr, jeder! Hahahaha. Kita bicara jaman kini, aku lagi jatuh cinta nih sama Oppa Lee Seung Gi. Who knows ?? Hey hey apa kalian Airens jugaa??? Annyeong :) Aku benar-benar iri sama Suzy Miss A yess karena dia beradegan ciuman gitu with Lee Seung Gi I am so envy, you know. But I am just an ordinary girl, I am not pretty like her so I think Oppa Seung Gi lebih baik mencium Suzy daripada aku? Yailaaah-_- Oke oke kita balik lagi ke pembahasan awal, yes kita mulai ya.....

Apa yang menarik dari Drama Korea bagi Remaja (girls) Indonesia saat ini ?
I think....
  1. Karena aktor-aktor yang ganteng. Well, that's TRUE FACT! Para gadis dan terutama aku pasti melihat drama itu dari aktornya. Kalo aktornya gak ganteng, aku sih gak minat ya sama drama korea hahahahaha ^^ Untuk para remaja cowok, aku rasa mereka ada yang jarang suka drama apalagi korea. Jujur aja nih ya, aku belum nemu atau berkenalan dengan cowok yang demenan sama drama korea, guys. Hmmm, tapi sih seru juga yah kalo dapet temen cowok yang demen drama korea. Itu pasti gokil bangeeets.
  2. Karena kiss scene. Rata-rata nih ya semua drama korea menampilkan kiss scene yang berbau romantis. Well, jujur aja aku suka adegan kiss scene Rain Bi with Shin Min Ah (A love to kill), then Park Yoochun with Han Ji Min (Rooftop Prince) the last is Lee Seung Gi with Suzy Miss A (Gu Family Book). Baru tiga drama itu aja sih yang buat aku bikin yaw yawdong ? Yadong keles -_- hahahaha, mungkin bukan yadong tapi lebih ke rasa cemburu yang begitu membara kkkkkkkkk ^^
  3. Alur cerita. Drama Korea itu pintar banget bikin para cewek menangis, meluluh kan hatinya, aseeeek. Ya, hal yang sama denganku. Apa ya drama pertama yang buat aku nangis ? I remember.. East Of Eden, oooh itu buat aku nangis terus dan terus (ada break time nya juga sih, gak nangis 24 jam) Jujur aja, aku suka juga sama Queen Of Ambition, setelah nonton itu aku tahu seberapa pentingnya visi dalam hidup. Yes, AMBITION itu penting banget tapi jangan dengan jalan yang jahat ya. Banyak deh drama korea yang bukan cuma memberikan cerita melow aja tapi juga ada loh drama korea yang bisa memotivasi atau mengubah kalian menjadi lebih baik. Selain Queen Of Ambition, ada juga Jang Ok Jung itu juga bagus loh. Banyak deh drama lain yang bisa mengubah kalian lebih baik lagi.
  4. Soundtrack. Ini penting banget guys, buat drama korea. Apalagi kalau lirik lagunya itu lagi pas banget dengan hati kita yang sedang galau. It's magic. Why is it magic ? Karena setelah kalian dengar soundtrack drama apapun itu, kalian makin bertambah GALAU kkkkk sabar yah yang jomblo, aku juga jomblo kok tapi kan aku ada Yoochun di hatiku eeeaaaaaaa. Tapi jujur aja nih, setelah nonton drama apapun itu aku langsung search lagu-lagu yang ada di drama tsb. Karena mulai dari nadanya, liriknya itu so perfect, makes you to be galau more and more ^^

Yuppss, itu menurut ku aja. Hmmm, gak semua pecinta drama korea bisa sependapat denganku. Tapi rata-rata sih memang empat itu alasan pokoknya. Nah, mulai sekarang buat kamu yang bukan pecinta korea segeralah move on ke drama korea. Dan buat kalian pecinta drama korea enjoy terus dengan drama korea lainnya. Aku mau nyanyiiii, biarpun mama ku tak suka, papa ku juga melarang tapi aku tetap terus dengan hobby ku karena aku cinta drama koreaaaa ^^


Minggu, 29 September 2013

Imperfect ? Just be yourself

Membenci kekurangan dalam hidupmu hanya akan membebani langkah mu untuk berjalan. Kini aku menyesal karena pernah membenci kekurangan dari diriku. Saat itu aku merasa terpukul, sempat membenci Tuhan ku dan bertanya haruskah aku hidup seperti ini ? Tapi sekarang aku bisa menerima kekurangan ku. Aku percaya bahwa apa yang di ciptakan oleh Tuhan tak ada yang sia-sia. Begitu pula dengan hidupku, aku yakin Tuhan mempercayai aku di bumi ini pasti ada manfaat bagi orang lain. Saat kamu merasa bahwa kamu kurang dan kurang maka kamu seterusnya akan mencoba menutupi itu. Dan aku sudah merasakannya, sangat lelah kawanku. Aku lelah menutupi kekurangan ku. Dan rasa benci ku semakin bertambah. Akhirnya aku memutuskan untuk menerimanya. Menerima kekurangan sebagai sahabatku. Dulu, aku memang sangat sakit hati pada orang-orang yang menilai ku buruk. Tapi, aku berusaha untuk tidak menaruh dendam dan benci di hatiku. Karena jika ada satu dendam di hatiku, hatiku akan menjadi jahat. Aku tak bisa bayangkan betapa buruknya aku jika berubah menjadi jahat. Akan kah orang jahat bisa berhasil di hidupnya ? Aku pikir tidak. Aku tak ingin menjadi jahat dan pikiran ku menjadi kejam. Aku takut jika aku berubah menjadi jahat. Aku takut jika tak ada lagi yang mau berteman denganku. Aku takut kejahatan dihatiku mengubah seluruh kehidupan ku. Aku takut. Sekarang, aku biarkan semua itu berlalu. Aku ingin memulai dari titik terendah. Aku mau bahagia walaupun dengan kekurangan ku. Aku tak ingin menutupinya lagi karena itu membuatku benar-benar lelah. Yang terpenting adalah bagaimana caranya kamu menunjukkan kelebihanmu. Menurutku, kelebihan seseorang bukan hanya dilihat dari fisik atau bahkan wajahnya yang cantik tapi juga dari bakatmu, caramu membawa dirimu di lingkungan yang baru. Keluarkan lah keahlian mu, berikanlah yang terbaik untuk hidupmu. Aku juga begitu, aku akan memberikan yang terbaik untuk hidupku. Kita pasti bisa memberikan yang terbaik untuk hidup kita. Berjuanglah yang keras kawanku !! Intinya jangan menyerah ya :)

Selasa, 29 Januari 2013

IBU


Karya : Yuri Maulydina   

      Tidak ada yang mampu menggantikan kebahagiaan saat sedang bersama ibu. Namun, berbeda dengan Kandra. Kandra telah retak hubungan dengan ibunya. Selalu dalam pikirannya adalah ibu yang ia miliki saat ini tidak pantas untuk dicintainya lagi. Tidak sama dengan anak- anak lain yang menyalim tangan ibunya. Buat Kandra hal seperti itu sungguh memuakkan.
Di Pagi hari
Ibu : “Anakku, ibu sudah menyiapkan bekal untukmu ke sekolah.”
Kandra : “Tidak perlu, bu. Aku sudah besar, tidak usah diperlakukan seperti anak kecil.”
Ibu : “Tapi nak, ini makanan kesukaanmu. Kamu pasti akan menyukainya.”
Kandra : “Aku bilang tidak usah bu.” (jawab Kandra dengan nada tinggi)
Ibu : “Ya sudah kalau begitu ya nak. Kamu hati-hati ke sekolah, sukses ya anakku.” (kata Ibu sambil terbatuk-batuk)
Kandra tidak pernah mau peduli dengan ibunya, sekalipun hari ini ibunya sedang sakit. Kandra tetap pergi ke sekolah dan tidak mau tahu tentang keadaan ibunya.
#
Kandra memiliki genk di sekolahannya, bernama Triple Contrast. Yang terdiri dari Wanda, Valin, dan Juana.
Ketika jam istirahat di sekolah, Triple Contrast mulai menduduki teras depan kelas mereka.
Wanda : “Kau kenapa ndra? Pasti ada masalah ya?” (sambil memegang bahu Kandra)
Valin : “Ya, ilmu firasatku bilang dia bermasalah lagi sama ibunya.” jawab Valin
Kandra : “Aku tak ngertilah sama ibuku. Benci kali aku sama dia, masa ya tadi pagi aku disuruh bawa bekal. Dia pikir aku anak kecil!” ucap Wanda dengan kesal
Wanda : “Gak salah juga kan bawa bekal ? Itu buat perut kau juga.”
Valin : “Anak kayak Kandra mana mau sih bawa bekal, wan.”
Kandra : “Dia itu ya tumben siapin aku bekal, biasanya kan bodo amat sama aku wan.”
Valin : “Tapi gimanapun juga ibu kau itu, jangan sampai kau jadi anak durhaka. Sudah banyak sejarah tentang anak durhaka.”
Kandra : “Val, kau tak tau permasalahannya. Lebih baik kau diam!”
Wanda : “Ndra, aku tau kau kesal. Tapi jangan begini juga, setiap kali kau ada masalah selalu saja seperti ini. Aku tak suka liatnya!” (pergi dengan kesal)
Karena melihat Wanda pergi, Kandra pun juga ikut pergi meninggalkan Valin sendiri di teras itu. Lalu Kandra pergi mencari Juana, karena Kandra tahu yang bisa membantunya cuma Juana. Setelah mencari Juana ternyata dia diperpustakaan sibuk dengan hp nya.
Kandra : “Ju....” (teriak dari arah pintu perpustakaan)
Juana pun menoleh kearah suara Kandra lalu dia melambaikan tangan.
Kandra : “Kau ada disini rupanya. Akhirnya aku ketemu kau. Aku tak tahu lagi harus cerita ke siapa.”
Juana : “Mengenai ibu kau itu ?”
Kandra : “Iya.” (dengan suara yang lemas)
Juana : “Sudahlah, tak usah jadi beban buat kau. Anggap saja dia sebagai orang yang cuma numpang lewat dihidup kau. Aku tahu kau benci sama dengan ibu kau, aku juga begitu. Tapi tak mau lagi ku uruskan masalahku dengan ibuku.”
Kandra : “Tapi kali ini Wanda marah sama aku begitu juga Valin yang menceramahiku.”
Juana : “Kau karena terlalu emosi. Biarkan saja mereka dulu. Sudahlah aku mau balik ke kelas dulu, aku ingin tidur. Kau juga ikut ?”
Kandra : “Ya, aku juga harus belajar untuk ulangan nanti.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, seperti biasa Kandra selalu pulang dengan Juana. Tapi hari ini dia bertemu dengan seorang pengemis di jalan perempatan rumahnya.
Pengemis : “Wahai anak malang. Begitu kasihannya dirimu, nak. Kau harus cepat merubah kebencianmu kepada ibumu itu. Kau akan menyesal nak.” (memegang tangan Kandra dari arah yang berlawanan)
Kandra : “Eh, pengemis. Apa maksud mulut kau itu ?”
Pengemis : (memegang dadanya) “Berani sekali kau bilang itu kepadaku, nak. Aku bisa melihat apa yang terjadi nanti. Kau tidak boleh benci dengan ibumu, jangan dengarkan teman mu yang tidak benar itu. Ibumu sungguh menyayangimu, nak”
Kandra : “Tolong ya, bapak pengemis. Jangan buat skenario yang aneh. Saya tahu maksud bapak adalah ingin menipu saya. Jangan sok tahu dengan kehidupan saya.” (pergi dengan angkuhnya –membuang muka-)
Pengemis : “Kau akan menyesal nanti, haha.” (teriak si pengemis dari kejauhan)
Kandra  pun secepat mungkin menjauh dari pengemis itu dan sibuk membersihkan tangannya yang dipegang oleh si pengemis. Lalu dia berlari dengan cepat menuju rumahnya.
#
Sesampai dirumah..
Kandra sangat terkerjut karena kehadiran guru bimbingannya disekolah. Dia bingung mengapa guru nya itu bisa datang kerumahnya.
Kandra : “Iiiiibuu dina...”
Ibu Dina : “Ya kandra. Saya kesini ingin menyampaikan sesuatu ke kamu. Kabar ini sudah saya beritahu ke Wanda dan Valin tadi. Dan sekarang saya harus menyampaikan berita ini ke kamu.”
Kandra : “Tentang apa ya bu?”
Ibu Dina : “Ini mengenai Juana. Dia memakai bahan narkotika, ndra.”
Kandra : “Ibu bercanda ya ?”
Ibu Dina : “Tidak kandra. Selain menggunakan obat dia juga mengalami gangguan psikis cukup hebat.”
Kandra : “Apa ?” (dengan wajah terkejut)
Ibu Dina : “Menurut pengakuan Wanda dan Valin, kamu memiliki masalah yang sama dengan Juana.”
Kandra : “Juana lebih mengerti saya dibanding dengan Wanda dan Valin.”
Ibu Dina : “Begini saya sudah meneliti sikap-sikap Juana akhir ini. Dia amat berbeda dari sebelumnya, walaupun sekilas mata dia masih normal.”
Kandra : “Maksudnya ibu dia sudah gila ?”
Ibu Dina : “Maaf, kandra. Saya sudah tahu ini sejak lama, tapi saya menyimpannya dari kalian bertiga. Saya harap kamu jangan kaget seperti Wanda dan Valin.”
Kandra : “Katakan saja, bu.”
Ibu Dina : “Kamu punya masalah dengan ibumu sama dengan Juana, bukan ?”
Kandra : (mengangguk dan diam)
Ibu Dina : “Ibunya  sudah lama meninggal, kandra. Sekitar dua tahun yang lalu dia meninggal. Juana bilang dia bermasalah dengan ibunya, karena dia tidak terima kenyataan bahwa ibunya sudah meninggal. Ditambah lagi dengan dia tinggal bersama ayah tirinya.”
Kandra : “Tapi kenapa dia harus bohong dengan kami?”
Ibu Dina : “Dia amat menderita, kandra. Ibu yang diakuinya sebagai ibu yang jahat adalah orang yang sangat dia sayang. Bahkan ayah tirinya telah melakukan tindakan kekerasan seksual ke Juana. Ibu pun baru tahu hal itu kemarin setelah kerumahnya dan ini harus segera diselesaikan.”
Kandra : (menangis)
Ibu Dina : “Apa masalah kamu dengan ibumu ?”
Kandra : “Dua tahun lebih bu saya menahan derita ini sendiri. Bahkan Wanda dan Valin hanya tahu saya benci dengan ibu tanpa tahu alasan saya. Ibu egois, dia tidak mementingkan anaknya. Kenapa dia harus pisah dari ayah saya ? Kalau seperti ini, dia banting tulang sendiri sedangkan saya masih butuh biaya untuk kuliah nanti bu. Ibu jarang sekali perhatian ke saya setelah pisah dari ayah. Dia lebih memilih kerja tanpa bertanya tentang keseharian saya disekolah.” ( sambil menangis)
Dibalik tirai biru itu ternyata sang Ibu mendengar perkataan anaknya. Ibu nya menjatuhkan airmata yang sangat banyak. Dengan kondisi yang lemahnya, dia pun jatuh pingsan. Melihat ibunya pingsan, Kandra langsung menhampiri ibunya. Lalu diangkat nya ibu ke dalam kamar, menunggu ibunya di kamar, memegang erat tangan ibunya. Sedangkan Ibu Dina sedang menelpon ambulance untuk datang kerumah Kandra. Hampir setengah jam akhirnya ambulance datang kerumah itu. Membawa sang ibu menuju ke rumah sakit. Di dalam ambulance Kandra masih tetap memegang tangan ibunya.
#
Di rumah sakit..
Keadaan Ibu yang belum diketahui Kandra membuatnya semakin khawatir. Dia terus menangis melihat sang Ibu berada di ruang ICU dengan lemahnya. Lalu datang Wanda, Valin beserta ayah Kandra. Saat melihat ayahnya, dia langsung memeluk ayahnya sambil menangis.
Kandra : “Ayah.. Aku takut, yah. Ini semua karena kesalahanku. Aku takut!!” (sambil menangis)
Ayah : “Tenanglah, anakku. Kita harus percaya dokter bisa mengatasinya.”
Kandra : “Andaikan ayah dan ibu tidak pisah aku tak akan seperti ini.”
Ayah : “Ikutlah kemari, nak. Kamu harus tahu hal ini.” (menarik Kandra ke bangku penunggu)
Kandra mengelap air matanya, melihat ayahnya dengan serius.
Ayah : “Ibu mu salah paham nak. Ibu mu menyangka ada wanita lain yang mengganggu keluarga kita. Padahal dia hanya teman, bukan wanita yang ayah cintai. Ibumu lah satu-satunya yang ayah sayang nak. Tapi ibumu memilih untuk pisah. Dengan upaya yang banyak ayah beritahu nak ke ibumu, tapi dia tidak mau mendengarkan.”
Kandra : “Lalu ayah kenapa hanya diam ? Kenapa tidak menarik kembali aku dan ibu ? Apa ayah sudah menikah lagi ?”
Ayah : “Tidak akan pernah, anakku. Di dunia ini yang ku cintai hanya kamu dan ibumu.”
Kandra hanya memeluk ayahnya dan tetap menangis.
Valin : “Wan, ilmu firasat ku bilang akan terjadi hal buruk yang menimpa Kandra.” (bisiknya ke Wanda)
Wanda : “Jaga bicara kau itu, pelankan sedikit. Suasana ini tidak mengenakkan untuk Kandra.”
Valin merunduk terus dan takut melihat Kandra. Dia takut Kandra semakin sedih, dia tetap menggigit mulutnya agar dia tak bicara dengan Kandra. Tak lama dokterpun keluar dari kamar tersebut, dan..
Dokter : “Maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Dia tidak dapat di selamatkan karena dia sudah mengidap penyakit jantung stadium 4. Sudah terlambat semuanya, saya permisi dulu.” (sambil menepuk bahu Kandra yang dari tadi menangis)
Kandra mendengar hal itu langsung berlari ke arah kamar. Lalu memeluk ibunya dengan erat, mencium kening dan terus menangisinya. Sungguh tidak disangka semua ini akan terjadi padanya. Hal bertemu dengan si pengemis membuat dia semakin tambah menyesal. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh Kandra. Semuanya sudah terlambat. Bahkan ibunya mengalami penyakit parah dia tidak mengetahuinya. Kandra, itulah namanya. Gadis yang masih duduk di bangku SMA ini telah menuliskan cerita baru tentang anak durhaka. Dia hanya terus menangis dan menangis. Kepergian ibunya telah menyadarkan dia bahwa ibu memang sangat berarti. Tidak akan mungkin ada anak yang membenci ibunya, TIDAK ADA.
Surat Biru yang tertulis oleh Kandra untuk sang ibu
Ibu..
Aku sangat menyesal dengan semua ini
Andaikan aku tidak seperti itu
Mungkin sampai detik ini aku masih bersamamu
Ibu..
Aku akan selalu mengirim doa untukmu
Menuliskan surat untukmu
Agar kita tetap dekat
Ibu..
Aku akan menyusulmu suatu hari nanti
Dan aku selalu meminta pada Allah
Semoga kita dipersatukan kembali
Menjadi keluarga yang utuh
Menjadi lebih bahagia dari kehidupan disini
Menjadi sangat nyata untuk merangkul kebahagiaan
Ibu..
Aku mencintaimu selamanya
Tunggulah aku disana
Dan tetaplah bahagia di sisi Nya

Sabtu, 12 Januari 2013

Terhenti

Karya : Yuri Maulydina

Ingin rasanya aku berlari
Menendang, membalikkan dunia
Menghancurkan waktu
Terbang dan jatuh dari angkasa

Disini hati berhenti
Terhenti dengan paksa
Terdiam dan hening
Menangis tak berparas

Adakah sungguhnya hati ?
Berperasaan dengan nyata
Atau hanya sebuah imajinasi
Yang hidup dalam relung jiwa

Panggilan hati sudah terhenti
Mematikan segala rasa yang ada
Rasa yang membebani
Rindu, hampa dan airmata