Piece of Art

Kamis, 21 November 2013

Pronounciation Problems For Indonesian Learners

 The reason why Indonesian learners find difficulties in Pronouncing English words :
1. The different sound elements between both English and Indonesia.
    Examples : English - Indonesia
                       [θ]               [t]
                       [θaŋk]        [tank]
                       [ð]               [d]
                       [ðeɪ]            [dei]
                       [v]               [f]
                       [vɛri]          [fɛri]

2. The similar sounds between both languages but they have different distributions / positions.
    Examples : [b], [d], [g], [p], [t], [k]
    * peak : [phi:k]
    * speak : [spi:k]
    * spread : [sprɛd]
    * supper : [sʌpə]
    * leaf : [li:p]
    * cab - cap
       [b]     [p]
    * rag - rack 
       [g]      [k]

3. Another problem is when the learners found consonant clusters : konsonan yang berangkaian 
    Examples : speak, spring, sky, screeam, queen, twelfths, worlds
                                                                             [kw]        [lfθs]     [rldz]

Rabu, 13 November 2013

Romance Story

Senja yang indah membuat Kara termenung dalam kesendirian. Dia menikmati pemandangan indah yang terlihat di depannya. Dan meminta satu harapan pada senja, “Aku berharap perasaanku ini tidak salah.” Lalu ketika membuka matanya, dia melihat seorang lelaki telah duduk disampingnya. Ketika menoleh ke arah kanan, dia terkejut. Apakah ini mimpi ? Seseorang yang ku doakan telah berada di samping kanan ku saat ini. Aku tak menyangka, ini seperti sebuah drama, ucapnya dalam hati. Lelaki disebelahnya hanya tersenyum ketika melihat Kara menoleh ke arahnya. Lelaki itu bernama Kahfi. Dari senja ini, kisah mereka berakhir.

  “Kamu, kenapa ada disini ?” kata Kara. Lalu, Kahfi menjawab “Aku datang kesini karena tuntutan hatiku. Dan aku beruntung bisa bertemu denganmu disini.” Kara hanya bisa terdiam sejenak. Aku tak mungkin bermimpi, ini tidaklah salah. Aku bisa merasakan ini nyata, sangat nyata untuk membuatku bahagia, ucapnya dalam hati. “Betapa tenangnya ketika melihat matahari terbenam seindah ini, ra” kata Kahfi. “Iya, pemandangan ini begitu indah.” Jawab  Kara. Lalu, seorang gadis memanggil nama Kahfi dari kejauhan. Seorang gadis dengan tongkat, berjalan tertatih-tatih dan teriak memanggil Kahfi. “Kahfi, Kahfi, Kahfi!!!” Dan Kahfi mengenal suara itu, dia menoleh ke arah belakang dan ketika melihatnya Kahfi langsung berlari ke arah gadis itu. Kara hanya melihat Kahfi dari kejauhan yang telah meninggalkan dia seorang diri. Kara tetap melihat ke arah matahari yang baru setengah terbenam. 
   Kemudian, dia menutup matanya kembali lalu mengucapkan sebuah permintaan sambil menghela nafas “Tuhan, aku mencintai dia. Setulus hatiku dan aku rela jika memang pada akhirnya aku bukanlah jodohnya” Ketika dia membuka mata, dia melihat seorang gadis dengan tongkat putih berdiri dihadapannya. “Apakah kamu Kara?” ucapnya. Lalu Kara menjawab, “Iya, kamu siapa? Bagaimana kamu bisa mengenalku?”. Gadis itu menjawab, “Aku Helena.”. Kara masih belum puas dengan jawaban gadis itu, dia masih bertanya “Siapa kamu ? Aku tak mengenalmu, helena.”. “Bisakah kamu menuntunku untuk duduk disebelahmu? Aku tak bisa melihat.” ucap gadis itu. Lalu Kara membantunya duduk disebelah kanannya. Dan dia masih bertanya “Siapa kamu sebenarnya?”. Gadis itu menjawab, “Aku mencintai Kahfi seperti kamu mencintainya, Kara. Tapi, ketika aku berusaha membuat hatinya untuk mencintaiku, aku gagal.”. “Aku ? Helena, aku memang mencintainya tapi dia tidak.” jawab Kara. “Aku kecelakaan sebelum dua hari pertunanganku dilaksanakan. Dan aku berubah buta seperti ini. Hidupku telah hancur sama seperti hatiku, Kara.” ucap gadis itu. “Kamu kah gadis yang di jodohkan oleh ayah Kahfi ?” tanya Kara. Dan gadis itu menjawab, “Iya, aku. Sebelum aku buta seperti ini, Kahfi tak pernah mempedulikan ku. Sekalipun aku mengemis cinta kepadanya.”. Kara bingung dengan penjelasan gadis itu. “Jika bukan kamu yang dia cintainya, lalu siapa?” tanya Kara. Gadis itu menjawab, “Dia mencintaimu. Pertama kali aku bertemu dengannya, dia sudah bilang dia mencintai orang lain.”. “Tapi kamu tak bisa menebak bahwa orang itu adalah aku. Dia tak pernah mengungkapkannya.” jawab Kara dengan nada kasar. “Jujur saja, apa yang membawaku kesini adalah karena tuntutan hatiku.” kata gadis itu. Kara sudah tak kuat lagi dengan ucapan gadis itu, lalu dia membentak gadis buta tersebut “Helena! Aku tak mengerti apa yang kamu katakan. Ku rasa kamu sudah gila. Gila karena perasaanmu yang tak dibalas ? Karena sakit hatikah ? Kamu mantan dia, bukan tunangannya. Aku datang di pertunangannya, gadis itu tidak buta. Kamu mengarang banyak hal. Aku pergi.” Lalu tangan Kara dipegang erat oleh gadis itu, dan gadis itu berkata “ Dengarkan aku baik-baik. Perasaanmu tak salah, Kara. Dan pemikiranmu tentang nya yang suka mempermainkan perasaan wanita lain itu salah besar. Jika kamu sudah mendapatkan cintanya, kamu akan tahu betapa tulusnya dia.”. Kara dengan cepat membalas ucapan gadis itu, “Kau sangat pintar mengarang cerita. Kau bilang kau tak pernah mendapatkan cintanya tapi kamu tahu betapa tulusnya dia ? Pemikiranku salah atau tidak, itu bukan urusanmu. Kamu lebih baik mengurus kegelisahan hatimu  sendiri.” dan Kara melepaskan tangan gadis itu dari pergelangannya lalu pergi meninggalkan gadis itu.    Belum jauh dia pergi dari bangku itu, dia melihat Kahfi berdiri tidak jauh dari tempat dia berdiri. Lalu, Kara mencoba untuk minta penjelasan dengan Kahfi. “Gadis itu, helena. Apakah yang dia katakan benar ?”. “I love you, Kara.” ucap Kahfi sambil memegang tangan Kara. “Aku tak percaya, kamu telah bertunangan dengannya. Bagaimana mungkin kamu bisa mencintaiku ? Pemikiran ku benar, kamu hanya suka mempermainkan hati orang lain.” lalu melepaskan tangan Kahfi dengan kasar. “Aku bertungangan dengan adik helena, wanita yang kamu lihat dirumahku adalah adik helena. Sedangkan helena masih berada dirumah sakit. Aku bertunangan dengan adik helena atas kemauan helena. Karena, adiknya juga menyukaiku. Kara, aku tak mencintai Helena dan juga adiknya. Aku hanya mencintaimu. Aku sadar cintaku ini terlambat. Aku terlambat mengungkapkan ini kepadamu. Maaf, aku membuatmu menunggu terlalu lama, Kara. Hatiku hanya terisi olehmu, bukan mereka”. Mendengar kata-kata itu dan menatap Kahfi, Kara meneteskan air matanya. “Kau tahu? Aku sendiri takut dengan perasaanku. Aku juga tak ada keberanian untuk mengungkapkan kepadamu, Kahfi. Aku sangat mencintaimu. Biarlah rasa ini pudar dengan sendirinya. Ku mohon, jagalah helena. Dia sangat membutuhkanmu dibandingkan aku. Maaf jika selama ini aku menganggapmu lelaki yang jahat. Berbahagialah, Kahfi. Hari ini akan menjadi kenangan terbaikku. Ini kenangan terakhir bersamamu yang begitu indah.”. Lalu Kahfi memeluk Kara dan berkata, “Aku sangat mencintaimu, Kara. Dan aku tak bisa berlari dari tanggung jawabku. Mereka memang membutuhkanku. Ini pilihan yang sulit tapi aku yakin kamu bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik dariku. Jika perlu, lupakanlah hari ini. Karena jika kamu mengingatnya dimasa depan, hari ini akan menjadi luka yang tumbuh dalam hatimu. Aku tak ingin menyakitimu lebih dari ini, Kara. Jika kamu memintaku bahagia, aku juga meminta kamu harus bahagia.” 
   Lalu suara tongkat mulai terdengar semakin dekat.... ... ... Gadis itu menghampiri Kahfi dan Kara. Gadis itu memegang tangan Kara dan berkata “Jangan lupakan hari ini, Kara. Karena, lelaki yang berada disebelahmu akan menjadi milikmu.”.  Lalu Kara menjawab, “Tidak, helena. Dia akan bahagia bersama adikmu dan juga akan menjagamu.”. “Aku tak ingin melihat orang yang ku cinta mengorbankan kebahagiaannya. Aku hanya ingin dia bahagia.” jawab Helena. “Lalu, bagaimana dengan adikmu helena ?” tanya Kara. “Adikku ? Dia mengidap penyakit dalam yang sudah parah.”. “Apa? Kenapa kamu tak pernah memberitahuku tentang hal ini ?” tanya Kahfi pada Helena. Lalu helena berkata, “Aku tak ingin memberitahumu karena aku yakin kamu takkan rela melepaskan adikku begitu saja. Aku diam karena aku ingin kamu bahagia nanti, Kahfi.”. “Bagaimana denganmu ? Kamu membutuhkan Kahfi ?” ucap Kara. Lalu Helena berkata, “Tak penting apa yang aku butuhkan kini. Yang penting adalah kalian bahagia.”. “Terimakasih, helena. Hatimu seperti malaikat.” ucap Kara. Kemudian Kara meminta Kahfi untuk mengantar Helena pulang kerumahnya. Lalu “Aku akan menunggumu datang kesini. Pergilah, aku tak apa disini sendiri. Aku akan menunggumu.” ucap Kara. Lalu Kahfi pergi bersama Helena dan melangkah jauh dari tempat Kara berdiri. 
   Tiga jam Kara menunggu Kahfi namun dia tak kunjung datang. Akhirnya, dia pergi meninggalkan bangku tersebut. Sesampai di kerumunan ramai, Kara melihat seorang gadis yang menyerupai Helena.  Lalu, dia mendekati gadis tersebut dan benar bahwa gadis itu adalah Helena. Kemudian, Kara memegang tangan Helena. “Katakan padaku mengapa kamu bisa berada disini? Dimana Kahfi?”. Helena menjawab, “Aku berpisah dengannya disini. Tak ada yang mau membantuku untuk membawaku pulang. Aku tak tahu dimana Kahfi. Aku.. aku... tak tahu!”. Lalu, Kara melihat kerumunan yang berada di seberang dimana mereka berdiri. Kara menuntun Helena ke seberang jalan untuk melihat kerumunan itu. Lalu, dia melihat seorang laki-laki penuh dengan darah dan sebuah cincin beserta kotaknya yang tertaruh ditangannya. Ketika membalikkan wajah laki-laki itu, ternyata dia adalah Kahfi. Kara terkejut dan tak menyangka. Dia berteriak “TIDAK!!!!!!!!!!”. Helena mendengar teriakan Kara, dia bertanya “Kamu tak apa-apa Kara ?” Kemudian Kara menjawab, “Kau akan bahagia jika kau tahu kita akan berada diposisi adil.”. “Maksudmu apa, Kara ?” tanya Helena. “Seandainya saja aku tak meminta Kahfi mengantarmu pulang, dia takkan meninggal seperti ini. Pergilah, pergi!” Kara mendorong Helena hingga terjatuh. Banyak yang berada di lokasi tersebut, membantu Helena untuk berdiri dan mengantarnya pulang. Setelah itu, Kara berada di ambulans berharap bahwa Tuhan masih menyelamatkan Kahfi. Namun, ternyata tidak. Kara terpukul dan menangis. Dan ketika dia membuka kotak cincin, didalamnya terdapat surat yang berisi : 

Kara
Aku sangat bahagia hari ini
Aku dapat mengungkapkan perasaanku
Cinta ku yang begitu sulit
Namun selalu ku jaga untukmu

Kara
Cincin ini begitu manis di jarimu

Pakailah dan simpan cincinku

Jagalah seperti aku menjaga cintaku

Ini bukti cintaku padamu

Tunggu aku sampai aku melamarmu

Aisheteru, Kara..